Segerombol dokter serta juru rawat Amerika Sindikat yang jadi volunter di rumah sakit- rumah sakit di Gaza mengirimkan pesan terbuka pada Kepala negara AS Joe Biden serta Delegasi Kepala negara Kamala Harris. Mereka nyang terdiri dari 45 orang itu memberikan pengalaman sepanjang di Gaza serta menuntut penghentian senjata lekas dan larangan senjata.
Mereka melukiskan perlakuan kepada kanak- kanak yang hadapi luka yang dicoba dengan terencana.
” Dengan cara spesial, tiap hari kita menjaga kanak- kanak praremaja yang ditembak di kepala serta dada,” catat mereka.
” Kita berambisi Kamu dapat memandang mimpi kurang baik yang membayang- bayangi banyak dari kita semenjak kita balik: mimpi mengenai kanak- kanak yang cacat serta terpotong- potong oleh senjata kita, serta ibu- ibu mereka yang tidak dapat dihibur meratap pada kita buat melindungi mereka. Kita berambisi Kamu dapat mengikuti ratapan serta jeritan yang tidak hendak membiarkan batin batin kita kurang ingat.”
Banyak di antara mereka yang mempunyai kerangka balik aspek kesehatan warga serta pengalaman jadi volunter di alam bentrokan lain semacam Ukraina serta Irak, bagi pesan itu.
” Kita yakin kalau kita terletak dalam posisi yang bagus buat menanggapi akibat orang yang besar dari serbuan Israel ke Gaza, paling utama akibatnya kepada wanita serta kanak- kanak,” suara pesan yang diposting di X pada hari Kamis oleh Dokter. Feroze Sidwa, yang mengetuai penyusunan pesan itu bersama para dokter yang lain.
Pesan dokter serta juru rawat itu memohon penguasa Biden buat ikut serta dalam larangan senjata kepada Israel serta seluruh golongan bersenjata Palestina, dan menahan sokongan tentara, diplomatik, serta ekonomi pada Israel sampai penghentian senjata permanen serta lekas berhasil.
Pesan ini timbul pada durasi yang kritis untuk Bangunan Putih, dikala menekan Israel buat menyambut akad penghentian senjata. Biden berjumpa dengan Kesatu Menteri Benjamin Netanyahu pada Kamis( 25 atau 7), satu hari sehabis atasan Israel itu berdialog di Kongres AS hal bentrokan itu. Sumber- sumber berkata pada CNN kalau kepala negara diharapkan berlagak jelas dalam menekan Netanyahu buat membenarkan perjanjian.
“ Kita yakin penguasa kita harus melaksanakan ini, bagus bagi hukum Amerika ataupun Hukum Manusiawi Global, serta kalau ini merupakan perihal yang betul buat dicoba,” tutur pesan itu.
Dokter. Mark Perlmutter, seseorang pakar operasi tangan ortopedi Amerika generasi Ibrani dari Carolina Utara serta kepala negara World Surgical Association, berkata pada CNN kalau ia menyudahi buat berangkat ke Gaza sehabis menyambut gambar rontgen dari pembedahan yang kurang baik dicoba di area yang diterpa perang itu.
Potret- potret itu dikirim kepadanya oleh seseorang residen kedokteran tahun awal yang terdesak melaksanakan pembedahan itu serta memohon kemampuan Perlmutter. Kala Perlmutter menanya kenapa pakar operasi tua tidak melaksanakan pembedahan itu, residen itu menarangkan kalau mereka sudah terbunuh dalam serbuan bom.
Perlmutter berkata pada CNN kalau sepanjang perjalanannya, ia memandang kekerasan yang dicoba kepada kanak- kanak, yang melingkupi dekat 90% dari mereka terdapat di ruang berbahaya gawat dikala ia bertugas di Rumah Sakit Eropa Gaza.
Segerombol dokter serta
Ia melukiskan gimana suasana rumah sakit serta para daya kedokteran yang kewalahan. Perlmutter berkata sehabis tiap serbuan bom, ia menciptakan kanak- kanak yang terluka tergeletak di lantai, keluarga mereka belingsatan serta meratap.
” Sebagian telah mati, sebagian hendak mati di depan Kamu, serta sebagian dapat Kamu selamatkan. Kamu berupaya melindungi yang dapat diselamatkan,” tutur Perlmutter.
Ia mengenang terdapat 2 penderita berumur dekat 6 tahun, yang hadapi tembakan di kepala serta dada mereka, luka- luka yang membuktikan kalau mereka terencana jadi target.
“ Tidak terdapat anak yang ditembak 2 kali oleh penembak ampuh dengan cara tidak terencana,” tutur Perlmutter, meningkatkan kalau tembakan itu” pas di tengah” dada mereka
Viral agus akan masuk penjara => Slot Raffi Ahmad